Rabu, 10 Januari 2018

Dusun Lempo: Semangat Pendidikan anak Kaki Gunung Latimojong

“Perasaan yang bercampur aduk, ingin menangis namun berusaha terlihat tegar melihat secara langsung untuk kesekian kalinya Potret pendidikan di Negara tercinta INDONESIA”
"Kami Mencintai Indonesia
Kami ingin Menjadi Indonesia
Kami Berhak Bermimpi, Mohon jangan Halangi Mimpi Kami"
Mungkin inilah sedikit gambaran perasaan yang penulis bisa sampaikan kepada para pembaca ketika menyaksikan langsung adik-adik yang jauh dipelosok Desa sana, dengan segala keterbatasan  fasilitas pendidikan yang dijanjikan oleh pemerintah namun mereka penuh syukur atas apa yang mereka dapatkan demi mengenyam pendidikan dan mendapatkan Ilmu, tak gentar walau Berjalan kaki sejauh 5 sampai 8 kilometer dari seberang gunung menuju Sekolah.

Tepatnya di Kelas Jauh SD Makula, Dusun Lempo, Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan salah satu wilayah terpencil di Kabupaten Luwu yang jaraknya sekitar 55Km dari Kota Belopa (Ibukota Kabupaten Luwu) Melewati 2 Kecamatan (Bajo dan Bajo Barat) masuk ke lorong yang mengarah ke Pegunungan Latimojong, serta melewati lereng gunung yang curam dan sesekali menyebrangi sungai, barulah kita tiba dilokasi ini. Dengan jumlah penduduk yang mulai berkurang dikarenakan hasil bumi yang sedikit dan akses jalan yang belum dapat dilewati oleh kendaraan roda empat, dan hanya dapat dilewati dengan kendaraan Roda 2 yang tentunya sudah di modifikasi dengan Ban yang bergerigi.

Kelas Jauh SD Makula ini terdapat 2 Ruang Belajar berukuran sempit kurang lebih 3x5 m, berlantai tanah dan dinding kayu seadanya, jumlah muridnya hanya 14 orang dan sudah mencakupi kelas 1 sampai kelas 6, ada 3 guru yang mengajar yang mengabdi tanpa pamrih hanya untuk melihat anak-anak di dusun ini dapat belajar yakni Ibu Norma (PNS), Ibu Monika (Honor), dan Ibu Husaima(Honor).
Belajar sama-sama

Add caption
Awalnya kelas ini berada di bawah kolong rumah milik seorang warga di Dusun Lempo, namun atas Inisiatif Kepala Desa dan Swasembada Masyarakat akhirnya diberikan sebidang tanah dan dibangunkan ruang Belajar seadanya.

Dalam perjalanan menuju dusun Lempo tidaklah mudah banyak kendala yang dihadapi dikarenakan kondisi jalan yang tidak akrab, ditambah lagi kendaraan Roda dua yang dimiliki tidak memadai untuk digunakan menuju ke dusun ini, untungnya kami dibantu oleh pemerintah setempat setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa Bpk. Parambung yang ternyata eks Pemain Bola “Striker GASPA” Palopo dan namanya cukup dikenal di Luwu Raya, beliau mengkoordinasikan dengan kepala dusun Lempo dan beberapa masyarkat yang turut membantu menjemput kami di Desa Tumbubara rumah Ibu Monika.

Tak banyak yang bisa kami berikan, berbagi kebahagiaan, berbagi cerita, serta berbagi ilmu yang tidak seberapa dan intinya kami sangat bersyukur dapat bertemu dengan adik-adik dan Masyarakat di Dusun Lempo Desa Kadundung yang keramahannya luar biasa, menyediakan kami temapt untuk bermalam dan memberikan rasa aman dan nyaman walaupun kami sebagai pendatang. (Inshaa Allah Kami akan datang lagi)





Terima Kasih Para Donatur ☺




Bermain sambil belajar



Kami juga mengucapkan banyak terima kasih Kepada Para Donatur yang telah menyumbangkan Tas, Sepatu, Buku Tulis, Iqra, Al-Quran, Pulpen dan Pensil untuk Masyarakat dan adik-adik di Dusun Lempo (Semoga amal ibadahnya diterima di oleh Tuhan Yang Maha Esa).


Karena Kita Harus Bahagia............
Menutup Perjumpaan dengan Basah-basahan di tempat Permandian (Bendungan) 



Minggu, 07 Januari 2018

SABRILLAH Ketua Terpilih Musyawarah Besar ke II Trip Trooper

Organisasi adalah wadah untuk kita berkembang, mengasah diri untuk menjadi pribadi yang lebih matang dalam menghadapi kehidupan, dewasa dalam bertindak, bijak dalam mengambil keputusan.
Perkembangan diri pada Organisasi tak dapat dinilai hanya bermodalkan cermin, tapi dengan respon dan ekspresi orang2 dalam melihat pribadi kitalah yang menjadi landasan untuk mengukur sejauh mana perkembangan dan kemampuan kita dalam berorganisasi.

Berbagai macam karakter dan pola pikir menjadi 1 tujuan,
Berbagai macam adat, suku dan budaya menjadi satu-kesatuan bak sebuah Negara. Itulah yang menjadi sebuah kebanggan berorganisasi layaknya dalam sebuah pemerintahan Negara kita mampu saling terkoordinir satu sama lain dan membuat sebuah perubahan drastis baik bagi diri, keluarga maupun disekitar.

Seiring waktu berjalan Organisasi yang berbasis Kaderisasi akan melahirkan kader-kader baru yang ditempa sebisa mungkin untuk mampu menjadi Seorang pemimpin dengan karakter Pemikir, Pekerja, dan Penggerak. Karena Proses Regenerasilah yang memperlihatkan sebuah Organisasi yang ingin berkembang lebih jauh lagi.

Trip Trooper Palopo yang awalnya hanya sebuah Komunitas Sosial yang dibentuk atas dasar kesamaan Hobby kini berubah menjadi sebuah Organisasi yang ingin lebih melebarkan sayapnya dan bercerita kepada seluruh Pemuda, kenapa tidak kita melakukan hal ini.

Sebagai langkah terbaru untuk lebih menciptakan nuansa kepemudaan dengan karakter Sosial maka Trip Trooperpun membuat sebuah Kepengurusan yang masa kepengurusannya 2 Tahun dalam 1 Periode dan menetapkan 8 Januari 2016 sebagai hari berdirinya dan dimulainya kepengurusan Trip Trooper dalam sebuah Musywarah Besar.
Menginjak Tahun ke 2 sebagai Organisasi yang ingin lebih dewasa akhirnya Musyawarah Besar ke2 pun dilaksanakan, berbeda dengan Organisasi kepemudaan Pada Umumnya Musyawarah Besar ke 2 ini dilaksanakan disebuah Pondok Kebun ditepatnya di Dusun Lempo, Desa Kadundung, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.

Dimulai Pada tanggal 6 Januari 2018, dan berakhir pada 7 Januari 2018 melewati beberapa pembahasan Sidang Pleno dalam bagaimana memanagement Trip Trooper dalam kepengurusan kedepannya serta melahirkan Keputusan-keputusan yang diambil secara Mufakat.

Dalam Sidang Pleno yang paling ditunggu-tunggu yakni Pemilihan Ketua Baru, beberapa pengurus awalnya mengusulkan beberapa nama yakni Dermawan Setiawan (Ketua Demisioner), Taufiq Misran (Ex Koord.Internal), Sabrillah, dan Sophian.

Yang kemudian setelah Melewati proses criteria Bakal calon akhirnya hanya menghasilkan 2 namanya yang ikut dalam pemilihan yakni SOPHIAN dan  SABRILLAH, yang dimenangkan oleh Sabrillah dengan selisih 3 Suara.
SABRILLAH (Billank) yang Lahir di Padang Sappa pada 04 Desember 1996 akan mengemban Jabatan Ketua selama 2 tahun dari Tahun 2018 hingga 2020, dengan Harapan mampu menjadi ketua yang Bijak dan mampu memegang Amanah serta mampu membawa Trip Trooper lebih baik dari Periode sebelumnya.
Dengan ucapan Bismillahirrahmanirahim……
TRIP TROOPER
MENJADI INDONESIA
#socialtraveling
#wecare
#education
#farawayvillage