Jumat, 25 November 2016

DROP BUKU KE DUSUN TOLETOLE DESA KAWATA KEC.WASUPONDA KAB. LUWU TIMUR




 
 (bersama murid Kelas jauh SDN 245 Toletole)
oleh : Arvan TR

Disela sela kesibukan saya menyusun thesis S1 saya, beberapa kesibukan kecil yang sedikit menghasilkan, tapi semua kesibukan  itu tidak menjadi kendala untuk melakukan kegiatan sosial karena pada dasarnya kita adalah makhluk sosial,khususnya kegiatan kegiatan sosial pada sosial kependidikan untuk desa terpencil/tertinggal seperti yang kami lakoni sekarang  dalam naungan sebuah komunitas sosial pendidikan yang biasa kami sebut TRIP TROOPER dan tetap juga memikirkan kegiatan kegiaatan ssosial lainnya. Kesadaran akan pentingnya pendidikan mendorong saya lebih semangat untuk berbuat lebih terhadap dunia pendidikan di desa desa terpencil. Karena sadar bahwa pendidkan adalah gerbong menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal hal terkecil hingga hal hal terbesar yang normalnya akan dilewati setiap manusia. Pendidikan adalah bekal untuk mengejar semua yang ditargetkan oleh seseorang dalam kehidupannya sehingga tanpa pendidikan, maka logikanya semua yang diimpikannya akan sangat sulit untuk dapat di wujudkan. 

 



(jalan menuju kelas jauh SDN 245 toletole)
Faktanya memang tidak semua orang yang berpendidikan sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan tetap jauh lebih banyak yang bisa mengecap kesuksesan daripada orang yang tidak pernah mengecap pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan juga kualitas diri seseorang.
Jika orang yang dibekali ilmu saja sudah terbukti masih ada atau bahkan banyak yang mengalami kegagalan, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak dengan mereka yang tidak dibekali ilmu sama sekali? Logikanya sudah pasti mereka akan lebih kesulitan dalam mengembangkan  hal hal yang diminatinya dengan tujuan untuk mendapatkan level kehidupan yang lebih baik. Proses hidup membutuhkan teori, dan dengan pendidikanlah sebagaian besar teori tersebut di dapatkan.
Jangan meyakini opini sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Apapun alasannya, setiap orang tetap mebutuhkan pendidikan. Meskipun pendidikan tidak menjamin kesuksesan seseorang, namun pendidikan akan membekali anda kualiotas diri yang lebih baik sehingga anda akan lebih berpeluang untuk mendapatkan apa yang anda cita citakan. Pendidikan merupakan alat terpenting untuk merealisasikan semua impian anda. Pendidikan adalah prioritas untuk menuju kearah yang lebih baik, dan masa depan yang lebih layak buat anda.
Oke, saya pikir cukup untuk pengantarnya tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan

Drop buku kali ini di Bumi batara guru tepatnya di Desa Kawata Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur. Saya belum ada gambaran jelas tentang desa kali ini,apapun tentang desa ini saya tidak mengetahui apa apa kecuali tentang daearah luwu timur yang banyak petani mericanya. Hehehe. Tanggal 18 November 2016 sesuai yang dijadwalkan saya dan 7 volunteer trip trooper lainnya akan berangkat ke Desa kawata. Semua perlengkapan yang dibutuhkan selama perjalanan dan proses kegiatan telah disiapkan dan yang paling penting buku buku bekas layak baca hasil sumbangan dari masyarakat yang akan kami drop ke sekolah di desa kawata telah disiapkan dan di packing jauh sebelumnya. Semua berjalan lancar,Tepat pukul 14.00 kami bertolak dari kota palopo dengan semangat yang luar biasa dan Alhamdulillah cuaca pada saat itu mendukung, namun sial menimpa kami di perjalanan  salah satu dari kami mengalami kecelakaan di Baebunta, Sebut saja Edi yang berboncengan dengan sebut saja susan menabrak sebuah mobil yang berada di depan yang melaju memang agak lambat dan selain menabrak mobil ia juga menyenggol motor volunteer lainnya sebut saja Dermawan sehingga motor Dermawan menyenggol motor sebut saja Amriani salah satu volunteer juga sehingga motor amriani jatuh karena si amriani tidak bisa lagi menahan beban motornya meskipun badannya lebih besar daripada motornya sendiri hahaha. Semuamnya baik baiknya saja tidak ada yang luka atau kerusakan pada motor kami tapi mobil yang di tabrak mengalami kerusakan dan sepertinya kami akan ganti rugi hahaha. Setelah semua masalah selesai kami melanjutkan perjalanan, lumayan menyita waktu juga musibah ini tapi tak apalah semua sudah ada yang atur pasti ada hikmah dibalik semua itu. Sebenarnya dari kami belum ada yang lihat desa kawata karena volunteer yang sebelumnnya obeservasi tidak ikut karena ada sedikit urusan, untungnya ada warga desa kawata sebut saja Wawan yang menunggu kami di Tarengge yang merupakan kerabat salah dari volunteer yang terlebih dahulu melakukan observasi. Pada pukul 17.00 kami tiba di tarengge tempat saudara Wawan menunggu kami. Kami beristrahat sejenak bersama bro wawan  dan beberapa menit kemudian kami melanjutkan perjalanan pastinya bersama dengan bro wawan yang akan menjadi penunjuk jalan. Sebelum tiba di malili malam sudah tiba dan saya harus menyesuaikan motor saya di belakang motor yang lainnya karena motor saya lampunya tidak menyala,motor teman maksudnya bukan motor saya kebetulan saja saya yang bawa dan bonceng teman itu,uhuuukkk. Sekitar satu jam perjalanan kami tiba di malili dan langsung menuju ke desa kawata, belok kiri setelah jembatan malili, jalanan yang berbelok belok, tikungan tajam, bebatuan lepas menjadi tantangan tersendiri bagi saya dengan mengenderai motor tanpa lampu,dengan mengandalkan lampu motor teman dari belakang dan blits hp samsung J1 Acenya boncengan alias yang punya motor tak berlampu sedikit mempertajam penglihatan. Namanya juga desa yang jauh dari keramaian tanpa lampu penerangan jalan. Sedikit informasi bahwa selama 3 hari nanti kami tidak akan bisa menggunkan HP untuk berkomunikasi,main sosmed dll, karena di lokasi ini tidak ada jaringan meskipun sudah ada listrik/PLN. Kurang lebih satu jam perjalanan kami tiba dirumah pak desa kawata dan buummm sebelum Turun dari motor tiba tiba listrik padam,tapi tak lama kemudain listrik kembali menyala. Kami di terima langsung oleh Bapak Desa kawata Pak Baharuddin denga baik. Kami kemudian menjelaskan maksud serta kegiatan kegiatan sosial kependidikan yang akan kami lakukan selama berada di desa kawata. Bapak kepala desa sangat mengapresiasi maksud kedatangan kami yang dengan keikhlasan berbagi datang untuk berbagi kepada sedikit pengetahuan kepada murid murid Sekolah dasar dan siswa siswa SMP yang ada dikawata. Kamipun pamit ke bapak kepala desa dan terus kerumah bro wawan karena sesuai rencana awal kalau selama kegiatan kami akan tinggal dirumah wawan sekitar 500 meter dari rumah kepala desa.
foto depan rumah tempat kami tinggal selama di desa Kawata, Bersama Bro wawan kedua dari (kanan)

Setibanya dirumah wawan kami disambut oleh orang orang yang sangat ramah,kami kemudian istrahat sejenak sambil bercerita dengan orang tua wawan beberapa menit kemudian kami di panggil makan ternyata kami sudah disiapkan makanan. Makan bersama volunteer trip trooper di desa kawata dusun tole tole memberikan kesan yang tidak terlupakan. Keluarga baru,teman baru,cerita baru,pengalaman baru. Desa kawata desa pelososk yang penuh dengan keramahan. Desa kawata yang berada di kecamatan wasuponda yang pada tahun 1965 ini hanya pimpin oleh kepala kampung bukan kepala desa,diadakannya pemilihan desa pertama pada tahun 1967 dan pada saat itu ad 3 tiga dusun yang memilih yaitu dusun tole tole, dusun laoreha,dusun kawata, sampai pada tahun 2016 desa kawata sudah 10 kali berganti kepala desa dan yang menjabat sekarang yang baru di lantik Pada tanggal 6 November 2016 setelah terpilih pada 12 Oktober 2015 oleh bupati luwu timur.
Bersama Kepala desa Kawata Bpk. Baharuddin (Baju Batik) dan Bhabinkamtibmas Bripka Naftalian (seragam polisi) 


Setelah makan malam saya dan yang lain istrahat lagi sejenak,kemudian rapat untuk agenda besok sebelum tidur. Berdasarkan hasil rapat malam itu kalau kami akan terlebih dahulu membawa buku serta mengajar di kelas jauh SDN Tole tole,menurut informasi jalanan ke atas itu cukup ekstrim dan setelah itu kami akan melanjtkan ke SMP Kawata. Setalah rapat kami pun tidur


Pagi pun tiba, saya langsung mempersiapakan diri begitu pula teman yang lain. Semua yang akan kami bawa ke kelas jauh SD Tole tole termasuk buku buku bekas layak baca sudah dipersiapkan, setelah sarapan kami pun berangkat. Setelah beberapa meter dari rumah kami disambut oleh track yang cukup ekstrem tapi itu terkalahkan oleh semangat saya serta yang lain untuk bertemu adek adek di kelas jauh SD Tole tole. Jalanan yang cukup ekstrem sampai di sekolah,kurang lebih satu jam kami tiba dilokasi dan terima langsung oleh guru yang ada pada saat itu karena kepala sekolah ada di sekolah induk. Kamipun menjelaskan lagi maksud kedatangan kami dan sangat diterima baik oleh guru guru di sekolah. Terdapat 5 kelas di kelas jauh ini dari kelas satu sampai kelas lima untuk kelas enam melanjutkan disekolah induk yang lumayan jauh. Dikelas jauh ini sangat kekurangan buku apalagi tidak ada perpustakaan di sekolah ini. Kami pun mengambil alih kelas pada saat itu setelah diizinkan oleh guru guru, kami membagi diri ada yang mengahandel kelas 1 dan 2 yang di gabung serta kelas 3,4 dan 5 yang digabung. Kami bermain sambil mengajar. Terdapat 48 murid dikelas jauh ini. Bangunan sekolah yang bagus namun tidak didukung oleh kelengkapan kelengkapan yang memadai. Setelah mengajar dan memberikan games kami kemudian membagikan buku yang kami bawa. Kebahagiaan yang sangat luar biasa bisa membuat adek adek di kelas jauh sd tole tole tersenyum lebar. Setelah semua agenda selesai kamipun menyempatkan diri untuk foto bersama sebelum pamit pulang untuk melanjutkan ke SMP Kawata.

foto bersama Bpk.Mintoro, S.Pd.,Sd Kepsek SDN 245 Tole tole (kaos berkerah orange), beserta guru2

                                                 proses belajar mengajar di dalam kelas

Setelah itu kami pamit ke kepala sekolah karena kebetulan pada saat kami sementara mengajar bapak kepala sekolah datang bersama beberapa guru lainnya. Kami melanjutkan perjalanan ke SMPN 2 Wasuponda yang terletak di dusun Toletole desa Kawata.

                    (Bersama Bpk.Jacob Arnoldus, S.Pd (baju batik) Kepsek SMPN 2 Wasuponda)
                                                  foto bareng murid SMPN 2 Wasuponda
 proses belajar mengajar yang kami berikan dikelas kelas SMPN 2


setelah mengajar di sekolah, kamipun kembali kerumah bro wawan untuk break sejenak dan melanjutkan kegiatan pada pkl. 15.30 wita bersama murid2 SMP di sanggar tani, dimana pada kesempatan inilah kami belajar, bercerita dan bermain kami memberikan sedikit games yg tentunya kami memberikan hadiah hiburan, walau tidak seberapa.
















setelah malam datang, kamipun kembali flashback tentang kegiatan yang kami laksanakan tadi, kemudian makan malam bersama pemilik rumah bercerita sedikit tentang desa dan tidur.
Minggu, 19 November 2016 kami sudah bersiap siap untuk kembali ke Palopo,setelah berpamitan dengan orangtua wawan, kamipun bersiap pulang namun bro wawan mengajak kami untuk refreshing ke airterjun Matabuntu yang terletak di Kecamatan wasuponda. yang susunan airterjunnya cukup unik.


 
Air Terjun Mata buntu Kec.Wasuponda kab. Luwu Timur

itulah sedikit dari sekian banyak hal yang bisa z deskripsikan dari program drop buku Trip Trooper kali ini, semoga tahun depan kami masih bisa berbuat di desa yterpencil lainnya, Amin....
TRIP TROOPER
#menjadiIndonesia  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar